Friday, April 3, 2009

MENJADI BOOK ADVISOR

Didorong oleh hobi terhadap buku - buku bacaan, terutama bacaan yang menurut kami bermutu , akhirnya kita sepakat untuk menjadi salah satu bagian dari Book advisor keluarga besar MIZAN, paling tidak akan menambah motivasi kita untuk gemar membaca dan berusaha mengajak lingkungan kita senang membaca, Walaupun terus terang untuk bergabung didalamnya cukup berat karena harus merogoh kocek yang cukup dalam, tapi dengan pertimbangan INVESTASI Ilmu pengetahuan, akhirnya kita memberanikan diri, sambil menularkan semangat ini ke orang lain lewat sebuat catatan di blog :

http://cerdasbaca.blogspot.com/




[+/-] Selengkapnya klik judul posting...

Friday, January 2, 2009

Rumah web, Afiliasi yang menguntungkan

Bagi mereka yang sudah akrab dengan dunia afiliasi, atau bisnis online tentu punya banyak referensi untuk meraih banyak dolar / rupiah, salah satunya program afiliasi yang menarik untk diikuti adalah rumahweb, web hosting ini sangat strategis untuk di promosikan dan tentunya sangat mudah dijalankanm, dengan sekali pendaftaran kita sudah diberikan deposit Rp. 10 000, dan itu akan terus bertambah tentunya jika kita berhasil merekomendasikan seseorang untuk transaksi di rumah web, bagi anda yang sedang membutuhkan webhosting murah dan berkualitas, rumah web tentu layak di rekomendasikan, bagi anda yang tertarik silahkan daftar di sini.

[+/-] Selengkapnya klik judul posting...

Monday, December 29, 2008

DON’T WORRY BE HAPPY

1.We all have problem, when you worry you make it doble.. don’t worry be happy.
Kita semua punya masalah, menghawatirkannya dan tidak bertindak hanya akan memperbesar masalah. Berhentilah hanya dengan menghawatirkannya sibuklah dengan kegiatan yang akan mengelurkan anda dari masalah dan bergenbiralah dengan melakukannya karena yang bekerja dengan suasana hati yang baik akan mudah mencapai kebaikan

2.Pusatkan perhatian anda pada apa yang anda inginkan bukan pada apa yang anda
khawatirkan.
Focus pada cita – cita dan keinginan anda akan menghangatkan hati anad. Dan dengannya anda akan mudah melihat jalan naik dan celeh – celah menuju kesempatan yang besar. Fokus anda pada apa yang anda khawatirkan akan membuat kani nada dingin dan kaku dengannya langkag anda jadi bergetar dan pandangan anda nanar.
3.Pusatkan perhatian anda pada kekuatan anda bukan pada kelemahan anda.
Fokus pada kekuatan akan menjadikan anda lebih siap dan berani dan dengannya anda punya kesempatan lebih baik untuk berhasil, fokus pada kelemahan akan menjadikan anda mendahulukan kesulitan dan ketidak mampuan dan dengannya anda sedang mengupayakan kegagalan anda sendiri dan itu bukan anda.
4.Pusatkan perhatian anda pada apa yang mungkin bukan pada apa yang tidak mungkin. Fokus pada apa yang mungkin di capai membuat anda mencapai semudah itu. Demikian juga dengan fokus pada ap ayng tidak mungkin, membuat anad tidak mudah mencapai , lalu logika apakah itu yang membuat anda berfokus pada sesuatu yang menjadikan anda dekat dengan kegagalan.
5.Pusatkan perhatian anda pada hal – hal yang tepat bukan pada hal – hal yang baik. mohon anda perhatikan melakukan sesuatu yang hasilnya kecil, dengan sebaik apapun akan menghasilkan hal yang kecil, pilihlah sesuatu yang besar lalu lakukan sebaik – baiknya.
6.Pusatkan perhatian anda pada gambar besar dari situasi anda , dan janganlan tersesat dalam hal – hal yang kecil dan rinci.
Kita mudah menjadi khawatir dan kehilangan kegembiraan saat kita fokus pada hal – hal yang rinci dan yang kecil, karena kita cenderung merasa bahwa jalah menuju keberhasilan akan berisi milyaran masalah yang rinci dan kecil itu. Dengan mengankat kepala dan melihat perjalanan anda dari sudut elang . Anda akan melihat bahwa sebagian maslaha adalah rinci dan kecil itu akan terseterika dengan senderinya oleh momentum kerja anda.
7.Pusatkan perhatian anda pada apa yang menghasilkan, pada yang baik, bukan pada siapa yang salah.
Berkutat dengan ingin menempatkan siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan , membongkar cerita lama tentang kesalahan seseorang , atau mencari kambinghitam hanya akan menjauhakan kita dari kegiatan yang menghasilkan. Untuk setiap menit yang digunakan untuk bertengkar ada 60 detik yang dibuang dari mengerjakan sesuata yang menghasilkan .
8.Apapun yang anda kerjakan nikmatilah prosesnya. Anda tidak punya pilihan lain semakin anda tidak menyukai yang anda kerjakan . semakin anda tidak bisa menjadi produktuf

[+/-] Selengkapnya klik judul posting...

Modal Bukan Segalanya

Masih banyak yang bingung, bagaimana memulai bisnis. Saya tak akan jemu-jemu mengatakan, pertama-tama lihatlah potensi diri Anda sendiri. Sesuatu yang selama ini mungkin Anda anggap sekadar sebagai hobi, bukan mustahil itulah peluang Anda untuk mulai berbisnis. Beberapa contoh sudah pernah saya turunkan, yaitu mereka yang memulai bisnisnya dari hobi. Pada umumnya mereka berhasil karena sejak awal memang sudah sangat mencintai pekerjaan itu. Tinggal menambahkan penerapan prinsip-prinsip manajemen usaha yang baik, jadilah hobi itu bisis yang menguntungkan.

Dalam acara Bedah Bisnis Rhenald Kasali di Radio M97, 10 Juli 2002, saya menghadirkan Mamiek Soebagjo Prihadi. Ia membangun bisnis garmen yang spesifik dan membuka dua rumah busana yang cukup terkenal di Jakarta, yaitu Ningnong dan Filary. Boleh dibilang, Mamiek membangun bisnis ini secara tidak sengaja di tahun 1982. “Saya nggak pernah bercita-cita, tetapi Tuhan kasih jalan pada saya, inilah bisnis yang bisa kami kelola dari rumah, dan bisa menciptakan lapangan kerja,” begitu katanya kepada saya dan penyiar Febrira Galib.
Sebelumnya Mamiek bekerja sebagai orang kantoran di beberapa perusahaan modal asing. Mungkin dalam benaknya saat itu, bekerja ya bekerja di kantor. Bukan membuka usaha sendiri. Apalagi karena keluarga lainnya tak ada yang berbisnis sendiri. Tapi saat berbisnis sendiri pun tiba, ketika anaknya yang masih delapan bulan umurnya sakit panas. Sebagai ibu, ia dihadapkan pada pilihan mau terus bekerja di kantoran atau tinggal di rumah saja. Ia memilih yang kedua dan iseng-iseng mulai menjahit baju buat anak-anaknya. Menjahir adalah hobi berat Mamiek sejak kelas lima SD.
Melihat hasil jahitan yang bagus, ibu mertuanya “menantang” berbisnis. Mamiek diminta menjahit buat teman-teman ibu mertuanya yang cukup banyak. Dari situlah bisnis itu berkembang. Jahitannya bagus dan nyaman dikenakan. Pelanggan setia mulai terbangun, dan terus bertambah dari hari ke hari. Sampai sekarang ada sekitar 200-an pelanggan setia yang selalu datang kembali dan kembali lagi.
Beberapa hal yang patut digarisbawahi dari penjelasan Mamiek adalah:
• Berangkat dari hobi.
Menjahit adalah hobi Mamiek. Ia belajar dengan melihat bagaimana ibunya dulu menjahitkan baju untuk anak-anaknya. Sejak kelas lima SD Mamiek sudah menjahit bajunya sendiri. Pekerjaan berlandaskan hobi biasanya dilakukan dengan kesungguhan dan ketekunan yang tingi. Hasilnya adalah sesuatu yang bermutu.
• Produk yang spesifik.
Busana yang diproduksi Mamiek tergolong spesifik. Kebanyakan jenis busana Muslim dan Kebaya, biasa digunakan untuk pesta. Ciri khusus busana yang dibuat adalah bordir. Satu motif bordir untuk satu baju. Jadi tidak ada kembarannya. Mamiek juga tidak tertarik membuat produk secara massal. Itu yang membedakan busananya dengan busana sejenis yang dijual di mal atau department store. Bisa dipastikan, mengenakan busana Mamiek tidak akan ada yang menyamai.

• Pasar yang jelas.
Pasar yang dilayani Mamiek juga terbilang spesifik dan jelas. Mula-mula adalah ibu-ibu isteri pejabat yang menjadi kenalan orangtuanya. Lewat komunikasi dari mulut ke mulut, pasar ini berkembang di segmen dan kelas yang sama. Bahkan, yang semula pelanggannya adalah ibu lantas berkembang menjadi keluarga si ibu, karena yang kemudian menjahitkan baju juga suami dan anak-anak pelanggan itu.
• Modal bukan yang utama.
Sebagaimana mereka yang bermental entrepreneur, di mana uang atau modal bukanlah kekuatan utama melainkan mind set entrepreneurship-nya, begitu pula halnya dengan Mamiek. Ia memulai bisnisnya hanya dengan sebuah mesin jahit dan beberapa rupiah pembeli bahan saja. Di tahap ini yang terpenting adalah keberanian memulai. Tentu saja kemudian modal ikut berkembang seiring dengan perkembangan bisnis itu sendiri. Ketika pesanan-pesanan mulai banyak, modal untuk menyediakan bahan baku ikut bertambah. Tapi Mamiek mengaku tidak banyak membuat stok bahan baku, sebab kebanyakan busananya dibuat berdasarkan pesanan. Bila pelanggan tidak pesan dan menyetujui dulu bahan-bahan yang digunakan, busana tidak akan dibuat. Ini mengurangi risiko lose yang tidak perlu.
• Melayani dengan hati.
Dengan ratusan pelanggan setia yang kini dilayani, Mamiek menjaga pelanggannya dengan pelayanan sepenuh hati. Ia memperlakukan pelanggan maupun karyawan seperti memperlakukan saudara sendiri. Dengan cara ini, pelanggan memperoleh kepuasan bukan saja dari kualitas produk yang dibelinya, tetapi juga dari pelayanan yang diberikan oleh hati yang tulus. Kecenderungan kelas menengah ke atas saat ini memang mencari kepuasan pelayanan.
Berpikir simpel adalah ciri kebanyakan pengusaha sukses. Kita sering ingin mengeksplor seluruh variabel yang akan dihadapi. Baik variabel eksternal maupun internal. Akibatnya, ketika kita mau mulai berbisnis kita melihat, waduh … banyak sekali ya. Izinnya gimana, ya? Modalnya dari mana? Kita mesti mengajak siapa saja? Terus nanti kantornya di mana, karyawannya siapa, sekretarisnya siapa, tukang jahitnya siapa, nyari ordernya gimana? Sudah dapat order, gimana cara mempertahankannya. Pesaingnya siapa? Nanti kalau diikuti orang bagaimana. Aduh, yang mana dulu nih. Semakin kita banyak tahu, akhirnya semakin kita tidak tahu apa-apa.
Ketika kita memulai bisnis, dari siapa yang sudah kami bawa lewat forum ini maupun observasi yang kami lakukan, selalu dikatakan bahwa intinya cuma satu, yaitu mereka selalu berpikir simpel. Dunia bisnis memang sangat kompleks, begitu banyak variabel yang harus kita eksplor. Tetapi cobalah just do it. Lakukan saja, jalani dan pahami betul bahwa masalah itu tidak bisa dipecahkan dalam satu hari. Bukankah Roma tidak dibangun dalam satu malam? (AD)

Artikel By: Rhenald Kasali

[+/-] Selengkapnya klik judul posting...

Sayap-Sayap Emas Keikhlasan

Kebetulan-kebetulan misterius, demikian salah satu kesimpulan menarik dari James Redfield penulis buku The Celestine Prophecy yang terkenal itu. Sebagai orang yang secara intelektual lahir dan besar di sekolah-sekolah formal, awalnya saya tidak terlalu percaya dengan kesimpulan di atas. Dalam rasionalitas sekolah umumnya, kebetulan adalah perkecualian-perkecualian yang tidak layak untuk diperhatikan. Akan tetapi, begitu mengalami sendiri serangkaian hidup yang ditata rapi oleh kebetulan-kebetulan misterius, belakangan saya mulai memperhatikannya. Awalnya memang tidak masuk akal, namun begitu dicermati dan diselami, sejumlah kebetulan membawa pesan-pesan tersembunyi.

Bagi sahabat-sahabat yang masih dipenjara oleh pikiran, mungkin mengalami kesulitan untuk menyelami hal ini. Sebagian malah meletakkan keyakinan akan kebetulan-kebetulan ini sebagai jenis lain dari kebodohan dan ketidaktahuan. Dan saya tidak sedang berseberangan pandangan dengan mereka. Hanya berbagi pengalaman, bagaimana kebetulan-kebetulan misterius telah mengatakan sejumlah pesan-pesan penting dalam hidup saya.
Ada sejumlah kebetulan ‘besar’ yang pernah terjadi dalam hidup saya. Pertama, lahir dalam lingkungan keluarga petani di desa, yang setiap harinya tidak ada hari tanpa suara-suara orang tidak menyanyikan kidung (nyanyian-nyanyian daerah Bali yang sarat dengan pesan-pesan kearifan). Almarhum Bapak saya bahkan mengisi hampir semua waktu luangnya, menyanyikan kearifan-kearifan lama tadi. Sehingga kendati awalnya bersekolah di fakultas ekonomi yang kapitalis, berlanjut ke sekolah MBA yang lebih kapitalis lagi, bekerja di lingkungan perusahaan yang tidak kalah kapitalisnya, tetapi tetap saja ada penolakan yang keras dari dalam diri. Seolah-olah tubuh dan jiwa ini sering kali berbisik, dunia seperti itu bukan untuk Anda.
Kebetulan kedua, memiliki sejumlah kakak yang berani sekali merantau, dan memiliki hobi berat untuk mengajari orang lain secara gratis. Dan saya adalah salah satu orang yang memperoleh ajaran-ajaran gratis tadi. Entah itu membaca koran harus membaca tajuknya, mendengar nama Dale Carnegie dengan seluruh kehebatan pendekatan manusiawinya, akar pengetahuan adalah filsafat, sampai dengan membaca otobiografi orang-orang besar. Maka jadilah saya seorang anak manusia yang pernah merantau dalam jarak lima belas jam penerbangan, belajar pengetahuan tanpa batas-batas disiplin ilmu, dan yang paling penting menjadi guru dari banyak orang tanpa cita-cita demikian di masa kecil.
Kebetulan ketiga, ketika masih duduk di bangku SMU, ada sebuah tulisan yang menggugah saya. Ditulis di situ, kalau yang menyelamatkan hidup manusia dalam kehidupan adalah ketrampilan, bukan pengetahuan. Saat itu juga, segera saya mengembangkan ketrampilan menulis yang sampai sekarang masih saya tekuni. Tidak membuat saya jadi kaya raya, tetapi kerap kali diselamatkan oleh ketrampilan terakhir. Beasiswa belajar di Inggris dan Prancis, reputasi saya sebagai pembicara publik maupun konsultan, sangat banyak diselamatkan oleh ketrampilan menulis.
Kebetulan keempat, sekitar setahun sebelum Ibu saya tercinta meninggal, tiba-tiba saja ada sahabat yang memberi saya buku berjudul The Journey of Souls, dan The Undiscovered Country, yang keduanya bertutur apik tentang dunia setelah kematian. Dan keduanya juga memberikan saya pemahaman yang lebih dalam tentang kematian, yang memungkinkan saya mendoakan Ibu dengan kualitas yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sebenarnya masih ada banyak kebetulan-kebetulan lain yang terlalu banyak untuk diceritakan di sini. Yang jelas, hidup ini memang sering menghadirkan kebetulan-kebetulan misterius. Dan belakangan, baru bisa dikenali apa makna yang ada di balik kebetulan-kebetulan tadi. Serta mungkin ada benarnya, kalau ada yang berpendapat, bahwa Tuhan hadir dalam kehidupan kita secara anonim. Karena anonim inilah, maka sejumlah orang memberikannya judul ‘kebetulan’.
Apapun nama dan judul yang diberikan kepadanya, ada modal penting yang bisa membuat kebetulan-kebetulan tadi bisa membawa kita terbang tinggi-tinggi, ia bernama keikhlasan. Ibarat pesawat yang mau terbang, tanpa keikhlasan terakhir, pesawat penuh dengan muatan-muatan berat (sebagian besar tidak perlu) yang membuatnya tidak bisa lepas landas. Sebutlah niat banyak orang untuk ‘berdagang’ dengan Tuhan. Ia hanyalah rangkaian kekuatan yang membuat badan dan jiwa ini jadi berat dan berjalan di tempat.
Keikhlasan, sekali lagi, itulah kekuatan yang membuat energi-energi kosmis yang hadir dibalik kebetulan-kebetulan misterius akan hadir dalam frekuensi yang lebih sering. Entah belajar dari bacaan, atau dari pengalaman orang lain, sudah lama saya mendidik diri untuk meningkatkan keikhlasan di banyak segi kehidupan. Dalam doa, meditasi, bekerja, berkawan dengan orang, membesarkan dan mendidik putera-puteri di rumah, menulis, dipuji atau dimaki orang, senantiasa diusahakan agar dibungkus oleh energi-energi keikhlasan.
Jangan tanya saya hasilnya, karena ini hanya akan mengurangi kualitas keikhlasan saya sendiri. Namun, di dalam sini, tumbuh semacam sayap-sayap emas, kemudian membesar setiap hari. Entahlah, akan dibawa kemana saya nantinya oleh sayap-sayap terakhir.

Oleh : Gede Prama

[+/-] Selengkapnya klik judul posting...

Hadiah Terbaik Untuk Diri Sendiri

Setiap orang pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan. Ada masa sulit dalam berumah tangga, kehidupan, karir, kesehatan, atau kehidupan pribadi yang diguncang badai. Kebanyakan juga setuju kalau masa-masa sulit ini bukanlah keadaan yang diinginkan. Sebagian orang bahkan berdoa, agar sejarang mungkin digoda oleh keadaan-keadaan sulit. Sebagian lagi yang dihinggapi oleh kemewahan hidup ala anak-anak kecil, mau membuang jauh-jauh, atau lari sekencang-kencangnya dari godaan hidup sulit.

Akan tetapi, sekencang apapun kita menjauh dari kesulitan, ia tetap akan menyentuh badan dan jiwa ini di waktu-waktu ketika ia harus datang berkunjung. Rumus besi kehidupan seperti ini, memang berlaku pada semua manusia, bahkan juga berlaku untuk seorang raja dan penguasa yang paling berkuasa sekalipun. Sadar akan hal inilah, saya sering mendidik diri untuk ikhlas ketika kesulitan datang berkunjung.
Syukur-syukur bisa tersenyum memeluk kesulitan. Tidak dibuat sakit dan frustrasi saja saya sudah sangat bersyukur. Pelukan-pelukan kebijakan seperti inilah yang datang ketika sang hidup sempat membanting saya dari sebuah ketinggian. Sakit memang, tapi karena ia sudah saatnya datang berkunjung, dan kita tidak punya pilihan lain terkecuali membukakan pintu rumah kehidupan, maka seterpaksa apapun hanya keikhlasanlah satu-satunya modal berguna dalam hal ini.
Senyum penerimaan terhadap kesulitan memang terasa kecut di bibir. Dan sebagaimana logam yang sedang dibuat menjadi patung indah, kesulitan memang terasa seperti semprotan panasnya api mesin las, dihajar oleh palu besar, kencangnya cubitan tang, menyakitkannya goresan-goresan amplas kasar, atau malah tidak enaknya bau cat yang menyelimuti seluruh badan patung logam. Semua tahu, kalau badan dan jiwa ini kemudian akan menjadi ‘patung logam’ yang lebih indah dari sebelumnya. Tetapi tetap saja ada sisa-sisa ketakutan – dan bahkan mungkin trauma – yang membuat kita manusia menghindar dari kesulitan.
Cuman selebar apapun goresan luka yang dibuat oleh kesulitan, ada mahluk yang amat berguna dan amat dibutuhkan dalam pengalaman-pengalaman menyakitkan ini, ia bernama sahabat. Tidak semua sahabat fasih memberikan nasehat. Tetapi dengan kesediaannya untuk mendengar, sinaran mata yang berisi empati, kesediaan untuk menjaga rahasia, sahabat menjadi permata berlian yang amat berguna dalam keadaan-keadaan ini.
Di rumah saya memiliki seorang sahabat yang amat mengagumkan. Dari segi pendidikan formal ia hanya tamatan SMU. Bahkan SMU tempat ia bersekolah dulu sudah bubar, sebagai tanda ia bukanlah berasal dari sekolah yang terlalu membanggakan. Namun nasehat serta keteladanan hidupnya kadang mengagumkan. Di kantor saya memiliki sejumlah bawahan yang datang sama manisnya baik ketika dipuji maupun setelah dimaki. Seorang tetangga menelpon, mengirim SMS dan bahkan menyempatkan diri berkunjung ke rumah. Tidak untuk memberikan ceramah, hanya untuk mendengar. Seorang sahabat dekat yang memimpin sebuah raksasa teknologi informasi bahkan mengatakan bangga menjadi sahabat saya. Ketika tulisan ini dibuat, seorang sahabat lama yang tinggal di Surabaya menelepon, tanpa bermaksud menggurui ia mengutip kata-kata indah Confucius : ‘Manusia salah itu biasa, tetapi menarik pelajaran dari kesalahan itu baru luar biasa’.
Apa yang mau saya tuturkan dengan semua ini, rupanya sahabat adalah hadiah paling berharga yang bisa kita berikan pada diri kita sendiri. Secara lebih khusus ketika kita ditimpa kesulitan yang menggunung. Sehingga patut direnungkan, kalau kita perlu menabung perhatian, empati, cinta buat para sahabat. Tidak untuk berdagang dengan kehidupan. Dalam arti, memberi dengan harapan agar diberi kelak. Melainkan, sebagaimana cerita dan pengalaman di atas, dalam dunia persahabatan, dalam memberi kita sebenarnya sudah diberi. Bahkan, setiap sahabat yang memberi perhatian dan empati pada sahabat lainnya, ketika itu juga mengalami the joy of giving. Ketika itu juga seperti ada beban di bahu yang berkurang jauh beratnya.
Ada memang orang yang memiliki banyak sekali teman. Kemana-mana namanya dipanggil orang. Cuman, sedikit diantara semua teman yang banyak ini kemudian bisa menjadi sahabat. Bercermin dari kenyataann inilah, maka saya lebih memusatkan diri untuk mencari dan membina sahabat. Jumlahnya memang tidak akan pernah banyak. Bahkan ia lebih sedikit dari jumlah jari tangan. Cuman sesedikit apapun jumlahnya, sahabat tetap sejenis hadiah terbaik yang bisa kita bisa berikan buat diri sendiri.
Mobil mewah memang bisa membawa kita ke tempat jauh lengkap dengan gengsinya. Rumah mewah memang bisa meningkatkan kenyamanan tinggal sekaligus meningkatkan kelas. Ijazah lengkap dengan gelarnya yang mentereng juga bisa meningkatkan percaya diri. Akan tetapi, baik mobil mewah, rumah mewah maupun ijazah tidak bisa menghadirkan empati yang menyentuh hati ke diri ini. Lebih-lebih ketika sang kesulitan datang menghimpit badan.
Di sebuah Sabtu pagi, seorang sahabat yang membaca harian Kompas yang memberitakan bahwa saya mengundurkan diri dari jabatan presiden direktur di sebuah kelompok usaha amat besar di negeri ini, langsung menelepon saya dari tempat yang jauh. Ia berucap sederhana : ‘saya bangga jadi teman Anda’. Inilah hadiah terbaik yang bisa dihadiahkan ke diri sendiri. Ia tidak dibungkus kado, ia juga tidak hanya datang ketika hari raya atau ulang tahun. Ia justru lebih sering datang ketika kita amat membutuhkannya.

Oleh : Gede Prama

[+/-] Selengkapnya klik judul posting...

Kado Yang tidak dijual

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa
menghadiahkannya setiap saat, dan tak perlu membeli !
Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah
terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda
sayangi.


KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang
tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir
dihadapannya lewat surat,telepon, foto atau faks.
Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat
berbagi perasaan, perhatian , dan kasih sayang secara
lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas
kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai
pembawa kebahagian.
NB.: pantes ya.. setiap kali hari raya keagamaan,
orang selalu berbondong-bondong mudik...

MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab,
kebanyakan orang lebih
suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama
diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia
amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.
Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan
perhatian pada segala ucapannya, secara taklangsung
kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan
hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda
dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap
utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu
menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia
menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan
yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi
atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan
terdengar manis baginya.

D I A M
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan.
Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau
membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam
juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang
karenamemberinya \" ruang\". Terlebih jika sehari-hari
kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur,
mengkritik bahkan mengomeli.

KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak
penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang
bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang
jika kita selalu mengekangnya ? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan
bukanlah, \"Kau bebas berbuat semaumu.\" Lebih dalam
dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya
kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala
hal yang ia putuskan atau lakukan

KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi
tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ?
(eh..)Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado
lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap
hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun
bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan
bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan
yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif
terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya
dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba
hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan
tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu
terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal
yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula,
pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima
kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah
kado cinta yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran.
Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya
Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta
dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan
itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap
memberikan kado \" kesediaan mengalah\". Okelah, Anda
mungkin kesal atau marah karena dia telat datang
memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali
itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang
berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat
melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari
bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.
Senyuman,terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat
dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan
obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan
isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling
kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman
manis pada orang yang dikasihi ?


[+/-] Selengkapnya klik judul posting...