Tuesday, November 18, 2008

From Hand To Heart

Ketika kita lahir di dunia sebagai manusia, pada saat yang bersamaan tuhan mengariskan 3 karakter dasar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup dan kehidupan manusia. Saya Kerap menyebutnya dengan istilah 3K yaitu Keterbatasan, Kelemahan dan Kelupaan.

Keterbatasan artinya siapapunn kita – betapapun tinggi kedudukannya , betapapun luas pengetahuannya dan betapapun besar pengaruh kehebatannya akhirnya akan berujung pada batas ruang dan waktu. Tidak akan kita temukan manusia yang sama berada di dua tempat yang berbeda secara riil dalam waktu yang bersamaan. Kita tidak akan bisa memajukan dan memundurkan sejarah perjalanan hidup, sebagaimana kita tidak akan mampu dengan materi tubuh yang sama berpindah dari masa lalu ke masa depan. Kelemahan artinya setiap manusia mempunyai batas minimal untuk hidup. Misalnya seseorang bisa menahan lapar tidak lebih dai 3 minggu; manusia tidak bisa bertahan untuk menahan dahaga lebih dari 3 hari ; bahkan manusia tidak bisa menahan nafas tidak lebih dari 3 menit.


Kelupaan. Kita diberikan dua wilayah daya ingat ( memory area ) yaitu short term memory ( ROM – read Only Memory ) dan Long Term Memory ( RAM – Random Acces Memory ). Dengan bertambahnya perjalanan umur, maka seiring dengan itu terjadi penurunan kinerja daya ingat. Inilah yang disebut Pikun. Anda bisa bayangkan ilmu yang kita peroleh bertahun – tahun dari S1 – S3, dari karier seorang staff hingga direktur utama , dari seorang bayi sampai tua akan susut sedikit demi sedikit secara sistematis.

Mitra bisnis sejati, Menyadari 3 K di atas, maka Klaim kita sebagai superman sangatlah tidak relevan lagi . Ketika level persaingan sudah sampai pada level hypercompetition , wilayah persaingan sudah bersifat global bukan local, dan tuntutan konsumen yang semakin cerdas dalam mengartikan sebuah customer satisfaction, maka tidaklah mungkin kita berperan sebagai all around performance.

Oleh karena itulah perlu adanya “repositioning” peran kita yaitu dari superman ke superteam. disamping adanya kebutuhan – kebutuhan diatas, ternyata membentuk superteam dalam sebuah perusahaan membawa keuntungan yang berlipat ganda. Diantaranya pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu lebihcepat, wilayah pemasaran dapat ditembus lebih luas, stamina dalam memenuhi “demand ”pasar jadi lebih “greng” dan tentu saja pelayanan yang diberikan kepada pelanggan jauh lebih baik.

Apa yang bisa kita pahami dari sebuah team “ superteam ? Istilah superteam mengandung 2 makna yang berkaitan satu sama lain.

Pertama, Sama – sama bekerja .Artinya tidak ada satupun dalam sebuah organisasi bisnis yang tidak memiliki peran dan kesadaran dalam menjalankan peran, sekalipun ia hanya seorang cleaning service. Agar proses sama – sama bekerja berjalan dengan sukses, maka diperlukan role diskripsion yang tetuang dalam System Operasioanal Prosedur. Dan seharusnya Role discripsion mendahului job diskripsion walau keduanya saling menguatkan Ambil contoh dalam kesebelasan sepakbola. Seorang kiper berperan sebagai lapis pertahanan terakhir sebuah team sekaligus menjaga kemenangan yang telah diraih. Sedangkan tugasnya adalah memastikan bahwa tidak boleh ada satupun bola lawan dari arah manapun masuk ke gawang sendiri.
Mitra Bisnis sejati, menerapakan pola sama – sama bekerja belum jaminan sebuah perusahaan akan berhasil seperti kesebelasan tadi . Walau setiap orang sudah menyadari peran dan tugasnya , tapi bila tidak ada koordinasi antara pemain dalam satu team , maka akan sangat berbahaya. Boleh jadi akan terjadi gol bunuh diri atau seranganbalik yang mematikan. Untuk itu kita perlu superteam yang kedua yakni kerja sama. Antara karyawan yang satu dengan lainnya, antara pimpinan dan staf, antarar divisi yang satu dengan lainnya , tercipta hubungan yang interdependence ( Saling ketergantungan ), interaction ( saling memberikan tanggapan) , interconnection ( saling berhubungan ), dan interfunction ( saling mendukung fungsi yang satu dengan lainnya ) dalam mewujudkan pola sama – sama bekerja dan kerja sama kita memerlukan apa yang saya sebut sebagai DALES CONCEPT © .
Sebenenarnya konsep tersebut beragkat dari filosofi tangan kita yang terdiri dari 5 jari. Tangan kita bisa diibaratkan sebagai superteam, sedangkan kelima jari sebagai syarat – syaratnya , Kelima syarat adalah jari telunjuk mewakili sense of Direction, Jempol mewakili Appreciation, jari kelingking mewakili Layalty, sedang jari manis mewakili Emphaty, dan terakhir jari tengah mewakili Synergy.
Mitra bisnis sejati sungguh indah manakala dalam suatu perusahaan dimana seluruh karyawan yang terhimpun didalamnya saling berlomba untuk menuju arah yang sama , saling menghargai, setia pada prinsip, peduli terhadap sesama dan bertindak win – win . Saya Yakin dengan Landaan DALES ini SDM aada akan menjadi Superteam yang tangguh dan pada gilirannya akan mentransformasi drinya menjadi the supercompany , yaitu perusahaan yang berpikir bukan sekedar melayani setiap mindset pelanggan tetapi jauh lebih lagi bagaimana melayani hati pelanggan. Perusahaan manakan yang dapat menandingi anda jika hati pelanggan sudah anda raih ? Kalau dalam persaingan cinta berlaku “ From eyes into heart” maka dalampersaingan bisnis yangberlaku adalah Lets move from hand into heart.”

Sumber :
Reza M Syarif* ( Supertrainer )
Smart Heart Smart Business
Mengasah ketajaman Naluri Bisnis


0 comments: